Rabu, 07 November 2012

Konsepsi IBD dalam Kesusastraan

Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah suatu ilmu yang mempelajari budaya secara mendasar. IBD ini juga ada sangkut-pautnya dengan kesusastraan. Kesusastraan adalah sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Bahkan bisa dibilang bahwa kesusastraan termasuk budaya. Hal ini dikarenakan hampir semua kategori dalam sastra mengandung unsur budaya. Contohnya seperti puisi, drama, pantun, dll.

Dalam sastra terdapat istilah "prosa". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prosa berarti karangan (tertulis) bebas yang tidak terikat oleh kaidah atau aturan. Prosa juga memilki jenis-jenis tertentu, yaitu secara naratif, deskriptif, eksposisi, dan argumentatif.

Seiring dengan perkembangan zaman, prosa dibagi menjadi 2 : prosa lama dan prosa baru. Prosa lama masih dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya yang ada di daerah tradisional. Sedangkan prosa baru sudah mengandung nilai budaya dari luar daerah, terutama dari Barat.

Prosa lama terbagi menjadi beberapa bagian :
a. Hikayat : cerita kehidupan yang berisikan kehidupan dewa-dewi, raja-ratu, dll
b. Sejarah : cerita dengan rentetan waktu yang berurutan dari awal hingga akhir
c. Kisah : cerita perjalanan seseorang dari satu tempat ke tempat lain
d. Dongeng : cerita yang bersifat khayal

Prosa baru terbagi menjadi beberapa bagian :
a. Roman : cerita tentang seseorang beserta suka-dukanya
b. Novel : cerita tentang kehidupan pelaku utamanya yang terpenting
c. Cerpen : cerita pendek yang menceritakan sebagian kecil kehidupan pelaku utamanya
d. Riwayat : cerita yang mengisahkan perjalanan hidup atau pengalaman seseorang tanpa dibuat-buat
e. Kritik : berisi komentar-komentar terhadap suatu hal atau karya
f. Resensi : berisi tulisan hal positif dan negatif atas hasil sebuah karya
g. Esai : ulasan tentang suatu hal secara sepintas berdasarkan pendapat penulis

Sebelumnya kita telah mengetahui arti prosa. Lalu apa itu prosa fiksi? Fiksi adalah cerita khayalan. Oleh karena itu, prosa fiksi adalah karangan bebas yang bersifat khayalan yang tidak terikat oleh kaidah. Nilai-nilai yang terkandung dalam prosa fiksi :
a. nilai penikmatan atau menyenangi.
    Pada nilai ini berlaku suatu kenikmatan atau kepuasan batin dalam melakukan hal yang disenangi.
b. nilai penghargaan
    Yang dirasakan pada nilai ini adalah sebuah perasaan dihargai atas perilaku, kebaikan, atau karya yang telah dibuat
c. nilai pemahaman
    Tindakan dari nilai ini adalah meneliti dan menganalisa unsur intrinsik dan ekstrinsik
d. nilai penghayatan
    Pada nilai pemahaman, seseorang melakukan tindakan menganalisa lebih jauh akan suatu karya
e. nilai penerapan
    Setelah melakukan analisa, pada nilai penerapan seseorang menerapkan hasil yang dianalisa

Ada prosa, ada pula puisi. Puisi merupakan karya tulis maupun lisan yang dilihat dari keindahan kata-kata atau konotasinya. Seiring perkembangan zaman, puisi juga memilki waktu yang berbeda, yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Puisi lama masih terikat dengan aturan-aturan, puisi baru masih terikat aturan namun lebih bebas dari puisi lama, dan puisi kontemporer merupakan puisi masa kini yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Yang termasuk puisi lama :
a. Mantra : puisi yang pemakaian kata-katanya berulang-ulang dan mengandung hal gaib
b. Pantun : puisi yang memilki aturan tertentu
c. Karmina : puisi yang terdiri dari 2 baris
d. Seloka : puisi berkait
e. Gurindam : puisi yang berisi nasihat kepada manusia, diri sendiri, dan tuhan
f. Syair : puisi yang bersumber dari Arab
g. Talibun : puisi yang tiap baitnya minimal 6 baris dan barisnya harus genap

Untuk puisi baru dan puisi kontemporer, mereka memilki jenis-jenis yang berbeda dan banyak rupanya.

Referensi:
pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi
romanticmacine.blogspot.com
wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar