Yogyakarta juga dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Dengan berbagai budaya meliputi lintas agama serta didukung kreativitas seni dan keramahtamahan masyarakatnya menjadikan Yogyakarta sebagai kota kreatif dan mampu menciptakan produk-produk budaya dan pariwisata menjanjikan.
Begitu banyak peninggalan budaya seperti Museum Hamengku Buwono IX di dalam kompleks Keraton Yogyakarta, Museum Batik Yogyakarta yang saat ini mengoleksi sekitar 1.000 jenis kain batik dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan lainnya. Selain itu, terdapat sekitar 91 desa wisata dengan 51 di antaranya yang layak dikunjungi.
Tidak hanya itu, di sini juga tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain di sepanjang jalan ini.
Beranjak dari Yogyakarta, kita akan menelusuri keindahan dan kearifan lokal Gunung Rinjani. Gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl ini terletak di pulau Lombok, sebelah timur pulau Bali. Tidak ada yang menyangka kalau Rinjani merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia di luar pegunungan Irian Jaya.
Selain itu, Rinjani juga termasuk salah satu gunung berapi tertinggi di Indonesia yang sering di kunjungi oleh para pendaki baik dari lokal maupun mancanegara. Di dalamnya terdapat kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani dan dikelilingi hutan belukar seluas 76.000 hektar yang menciptakan pemandangan asri dan indah.
Tak hanya itu, Gunung Rinjani menyimpan mahakarya keindahan beruapa danau kawah yang disebut danau Segara Anak. Menurut cerita setempat, Danau "Segara Anak" memiliki misteri serta kekuatan gaib di mana jika danau ini terlihat luas, maka menandakan umur orang yang melihatnya itu masih panjang.
Dipercaya juga mempunyai tuah yang dapat menyembuhkan penyakit serta sering menjadi pemujaan untuk mendapatkan benda sakti. Bila ditelisik, Rinjani ini memiliki berbagai ekosistem yang masih terjaga secara alami. Terdapat hutan cemara, akasia, padang rumput bahkan edelweiss yang menjadi pemandangan jamak di perjalanan saat menuju puncak Gunung Rinjani.
Kendati memiliki sumber daya alam melimpah, namun penduduk setempat bisa memanfaatkan sehingga eksploitasi tidak sampai menimbulkan kerusakan lingkungan. Kita tidak pernah menyadari betapa nusantara penuh mahakarya alam dan budaya. Bagaimana mengabadikan mahakarya tersebut dalam bingkai tulisan serta potret kehidupan yang selalu dihargai. Menjadikan kita kaya akan informasi dan pengetahuan.
Jadi, mulai sekarang siapkan diri kita untuk mulai berkemas dan menjelajahi indahnya Indonesia. Selalu belajar untuk dapat menangkap setiap momen unik dalam setiap perjalanan. (adv)
Ulasan:
Begitu indahnya Indonesia kita. Tak ada satu manusia pun yang dapat mengalahkan keindahan ciptaan tuhan. Selain penuh dengan keindahan alam, tanah air kita juga dihiasi dengan beragam budaya yang menakjubkan.
Kadang tidak terpikir oleh kita untuk melestarikan budaya dan keindahan yang kita miliki sendiri. Kita merasa iri dengan negara lain yang memilki keindahan yang fantastis. Namun tidak tersadar bahwa Indonesia meiliki keindahan yang lebih dari itu. Akibatnya di curilah budaya kita dan menganggap itu budaya mereka. Contoh kecilnya adalah diklaimnya tarian tor-tor asal Sumatera Utara oleh Malaysia. Barulah saat itu Indonesia "bergerak". Lalu kemanakah selama ini bangsa Indonesia? Hanya kita yang tahu.
Budaya dan alam sangat erat berkaitan. Pasalnya, beberapa daerah alam memiliki tempat mistis atau sakral yang biasa dijadikan upacara adat. Namun sayangnya sudah banyak yang tereksploitasi oleh manusia. Hal ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain. Ada kata-kata sindiran yang cukup mengena di pikiran, "When the last tree is cut down, the last fish eaten, and the last stream poisoned, you will realize that you can't eat money". Kata-kata yang begitu sadis. Arti quote di atas: Ketika phon terakhir ditebang, ikan terakhir dimakan, dan aliran sungai diracuni, Anda akan sadar bahwa Anda tidak bisa makan uang. Bagaimana tanggapan Anda? Ayo kita selamatkan bumi kita!
Sumber:
http://ads2.kompas.com/layer/mahakarya/read/xml/2012/10/29/12113979/Menelusuri.Kebudayaan.Yogyakarta.Dan.Indahnya.Rinjani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar