Jumat, 17 Juni 2016

SDLC Waterfall

Metode pengembangan sistem waterfall. Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau urut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap support (Rosa dan Shalahuddin, 2011). Berikut  adalah gambar model air terjun :
                                                                                  

Gambar Ilustrasi Model Waterfall
Sumber : Rosa dan Shalahuddin, 2011

1.    Analisis
Analisis sistem dilakukan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Pada tahap ini dilakukan dalam analisa sistem antara lain :
a.       Analisa Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisis sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan.
b.      Analisa Kebutuhan
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user. (Rosa dan Shalahuddin, 2011).
c.       Analisa Kelayakan Sistem
Studi kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai (Kadir, 2003).
Dalam tahap ini akan dilakukan analisa kelayakan sebagai berikut :
1)   Kelayakan Teknis
Studi mengenai fungsi, kinerja dan batasan yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk mencapai sebuah sistem yang dapat diterima (Pressman, 1997).
2)   Kelayakan Operasional
Analisa kebutuhan utama yang diperlukan dari suatu sistem baru yang akan dijalankan agar sistem tersebut dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada. Studi kelayakan operasional menggunakan kerangka kerja PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services).
3)   Kelayakan Ekonomi
Evaluasi pengembangan dibobot dengan pemasukan utama atau keuntungan yang didapat dari sistem atau produk yang dikembangkan.
Dalam kelayakan ekonomi ini akan digunakan metode kuantitatif untuk perhitungan biaya.
a)      Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
Metode ini menilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk (Jogiyanto, 2005).
Payback period =   x 12 bulan
b)      Metode Pengembalian Investasi (Return Of Invesment)
Metode return of invesment digunakan untuk mengukur prosentase manfaat yang dihasilkan oleh proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan (Jogiyanto, 2005). Return of Invesment dari suatu proyek dapat dihitung dengan rumus :
ROI = 
Jika ROI  > 0, maka dapat diterima.
Jika ROI  < 0, maka tidak dapat diterima.
c)      Metode Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Metode nilai sekarang bersih (net present value)merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed atau arus dari uangnya (Jogiyanto, 2005). Besarnya NPV bila  dinyatakan dalam rumus adalah :
NPV = -NilaiProyek+ +… 
Keterangan :
NPV  :  Net Present Value.
       : Tingkat bunga diskon diperhitungkan.
      : Umur proyek investasi.
Jika NPV > 0, maka investasi dapat diterima.
Jika NPV < 0, maka investasi tidak dapat diterima.
d)      Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)
Internal Rate of Return merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Pada metode NPV, tingkat bunga yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan pada metode IRR ini justru tingkat bunga tersebut yang akan dihitung (Jogiyanto, 2005). Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
i1         : Tingkat bunga pertama yang menyebabkan NPV positif.
i2         : Tingkat bunga kedua yang menyebabkan NPV negatif.
NPV1 : NPV positif dengan tingkat bunga i1.
NPV2 : NPV negatif dengan tingkat bunga i2.
4)   Kelayakan Hukum
Pertimbangan mengenai pelanggaran, kekasaran atau liabilitas yang dihasilkan dari pengembangan sistem.
2.    Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang focus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya (Rosa dan Shalahuddin, 2011).
Pada tahap desain dilakukan perancangan antara lain:
a.    Perancangan Proses
Rancangan proses berupa diagram alir data atau data flow diagram(DFD). Perancangan Proses yang digunakan adalah model logika yang mana model logika lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi sistem informasi secara logika akan bekerja.
b.    Perancangan Basis Data
Perancangan yang dimaksud dalam tahap ini adalah menentukan dan menunjukan hubungan antara entity dan relasinya (Entity Relationship Diagram).
c.    Perancangan Tabel
Rancangan berupa tabel-tabel yang digunakan dalam pembuatan sistem.
d.    Perancangan Antarmuka
Desain aplikasi adalah tahap yang harus dilakukan sebelum mulai membuat aplikasi. Konsep rancangan dalam mendesain halamanaplikasi adalah tampilan pada halaman aplikasi yang akan dipergunakanoleh pengguna.


3.    Pengodean
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain (Rosa dan Shalahuddin, 2011).

4.    Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai yang diinginkan (Rosa dan Shalahuddin, 2011). Dalam penelitian ini pengujian sistem akan menggunakan pengujianBlack-Box.
Pengujian Black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian metode ini memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan samua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 1997).

Referensi : http://metodepengembangansistem.blogspot.co.id/2015/02/sdlc-air-terjun-waterfall-menurut-rosa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar