Minggu, 02 November 2014

Kalimat Efektif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat adalah kesatuan ujar yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, sedangkan efektif adalah sesuatu yang ada efeknya. Jadi dalam bahasa Indonesia, kalimat efektif adalah kalimat yang mampu memberikan kembali gagasan-gagasan kepada pendengar atau pembaca seperti yang dimaksudkan oleh pemikiran si penulis atau pembicara. Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika proses penyampaian kalimat tersebut berlangsung dengan sempurna. Selain itu, terdapat syarat-syarat dan beberapa ciri untuk membentuk kalimat efektif.

Terdapat beberapa syarat membuat kalimat efektif, salah satunya adalah dapat mewakili perasaan atau gagasan pembicara/penulis secara tepat. Syarat lain membuat kalimat efektif yaitu sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar/pembaca. Jika apa yang ingin disampaikan penulis/pembicara berbeda dengan apa yang diterima oleh pendengar/pembaca maka kalimat tersebut belum efektif. Ambiguitas bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Selain syarat, ada pula ciri-ciri kalimat efektif, di antaranya adalah kesatuan gagasan, kesejajaran, kehematan, penekanan, dan kelogisan. Kalimat sederhana terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat tersebut dapat pula ditambah dengan unsur-unsur pendukung lainnya, seperti objek, keterangan, dan pelengkap. Kalimat dikatakan tidak memiliki kesatuan gagasan jika kalimat tersebut tidak  didukung oleh subjek dan predikat. Contoh tidak adanya kesatuan gagasan : “Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum”. Kalimat tersebut tidak efektif dikarenakan unsur “di dalam keputusan itu” bukanlah subjek, melainkan keterangan. Kalimat tersebut akan efektif bila menjadi : “Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum”.

Selain kesatuan gagasan, ada pula kesejajaran. Kesejajaran dalam penggunaan imbuhan setiap kata menjadi salah satu ciri kalimat efektif. Jika kata dalam bagian kalimat menggunakan imbuhan me-, maka bagian kalimat yang lainnya harus menggunakan imbuhan me-. Contoh kalimat efektif yang sejajar : “Kakak menolong adik dengan memapahnya ke pinggir jalan”. Kalimat itu memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya dengan menggunakan imbuhan me-. Kaliat tersebut dapat juga diubah menjadi “Adik ditolong kakak dengan dipapah ke pinggir jalan”.

Kalimat yang efektif, sebaiknya, tidak menggunakan kata yang sama secara terus menerus. Kata-kata yang tidak perlu pun perlu dihemat. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimatnya. Contoh : “Para ibu-ibu kompleks berjalan menyusuri taman”. Kalimat tersebut menggunakan kata yang tidak perlu, seperti penggunaan para dengan ibu-ibu. Kedua kata tersebut sama-sama mengandung arti jamak. Untuk mengefektifkannya, perlu diubah menjadi “Para ibu kompleks berjalan menyusuri taman” atau “Ibu-ibu kompleks berjalan menyusuri taman”.

Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Penekanan dilakukan dengan meletakkan bagian yang penting di depan kalimat. Kalimat yang penting diberi partikel penekanan seperti –lah, -pun, dan –kah. Contoh : “Andalah yang harus bertanggung jawab dalam soal ini”. Ciri terakhir dari kalimat efektif adalah kelogisan. Kalimat harus mudah dipahami dan memiliki hubungan yang logis atau masuk akal. Contoh tidak efektif : “Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan”. Kalimat tersebut tidak logistidak masuk akal karena membuat rancu maksudnya (ambigu). Kalimat tersebut dapat diubah menjadi : “Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan”.



Referensi :
http://taufikhidayatzein.wordpress.com/2013/11/05/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh-kalimat-efektif/
http://kbbi.web.id

http://www.rumpunnektar.com/2014/02/ciri-ciri-kalimat-efektif-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar