Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalimat adalah kesatuan
ujar yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan, sedangkan efektif
adalah sesuatu yang ada efeknya. Jadi dalam bahasa Indonesia, kalimat efektif
adalah kalimat yang mampu memberikan kembali gagasan-gagasan kepada pendengar
atau pembaca seperti yang dimaksudkan oleh pemikiran si penulis atau pembicara.
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika proses penyampaian
kalimat tersebut berlangsung dengan sempurna. Selain itu, terdapat
syarat-syarat dan beberapa ciri untuk membentuk kalimat efektif.
Terdapat beberapa syarat membuat kalimat efektif, salah
satunya adalah dapat mewakili perasaan atau gagasan pembicara/penulis secara
tepat. Syarat lain membuat kalimat efektif yaitu sanggup menimbulkan gagasan
yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar/pembaca. Jika apa yang ingin
disampaikan penulis/pembicara berbeda dengan apa yang diterima oleh
pendengar/pembaca maka kalimat tersebut belum efektif. Ambiguitas bisa menjadi
salah satu penyebabnya.
Selain syarat, ada pula ciri-ciri kalimat efektif, di
antaranya adalah kesatuan gagasan, kesejajaran, kehematan, penekanan, dan
kelogisan. Kalimat sederhana terdiri dari subjek dan predikat. Kalimat tersebut
dapat pula ditambah dengan unsur-unsur pendukung lainnya, seperti objek,
keterangan, dan pelengkap. Kalimat dikatakan tidak memiliki kesatuan gagasan
jika kalimat tersebut tidak didukung
oleh subjek dan predikat. Contoh tidak adanya kesatuan gagasan : “Di dalam keputusan
itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum”. Kalimat tersebut
tidak efektif dikarenakan unsur “di dalam keputusan itu” bukanlah subjek,
melainkan keterangan. Kalimat tersebut akan efektif bila menjadi : “Keputusan
itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum”.
Selain kesatuan gagasan, ada pula kesejajaran. Kesejajaran dalam
penggunaan imbuhan setiap kata menjadi salah satu ciri kalimat efektif. Jika kata
dalam bagian kalimat menggunakan imbuhan me-, maka bagian kalimat yang lainnya
harus menggunakan imbuhan me-. Contoh kalimat efektif yang sejajar : “Kakak
menolong adik dengan memapahnya ke pinggir jalan”. Kalimat itu memiliki
kesejajaran antara predikat-predikatnya dengan menggunakan imbuhan me-. Kaliat tersebut
dapat juga diubah menjadi “Adik ditolong kakak dengan dipapah ke pinggir jalan”.
Kalimat yang efektif, sebaiknya, tidak menggunakan kata yang
sama secara terus menerus. Kata-kata yang tidak perlu pun perlu dihemat. Penggunaan
kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimatnya. Contoh : “Para
ibu-ibu kompleks berjalan menyusuri taman”. Kalimat tersebut menggunakan kata
yang tidak perlu, seperti penggunaan para dengan ibu-ibu. Kedua kata
tersebut sama-sama mengandung arti jamak. Untuk mengefektifkannya, perlu diubah
menjadi “Para ibu kompleks berjalan menyusuri taman” atau “Ibu-ibu kompleks
berjalan menyusuri taman”.
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan. Penekanan dilakukan
dengan meletakkan bagian yang penting di depan kalimat. Kalimat yang penting
diberi partikel penekanan seperti –lah, -pun, dan –kah. Contoh : “Andalah yang
harus bertanggung jawab dalam soal ini”. Ciri terakhir dari kalimat efektif
adalah kelogisan. Kalimat harus mudah dipahami dan memiliki hubungan yang logis
atau masuk akal. Contoh tidak efektif : “Saran yang dikemukakannya akan kami
pertimbangkan”. Kalimat tersebut tidak logistidak masuk akal karena membuat
rancu maksudnya (ambigu). Kalimat tersebut dapat diubah menjadi : “Saran yang
dikemukakannya akan kami pertimbangkan”.
Referensi :
http://taufikhidayatzein.wordpress.com/2013/11/05/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-contoh-kalimat-efektif/
http://kbbi.web.id
http://www.rumpunnektar.com/2014/02/ciri-ciri-kalimat-efektif-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar