Jumat, 03 Oktober 2014

Ragam Tulisan dan Bahasa

Ragam adalah tingkah, laku, atau ulah. Ragam dalam bidang linguistik terbagi menjadi dua, yaitu ragam tulisan dan lisan. Ragam bahasa yg digunakan melalui media tulis, tidak terikat ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual adalah definisi dari ragam tulisan. Kemudian ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terikat oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.

Ragam tulisan dan lisan memiliki ciri masing-masing. Ragam tulisan memiliki ciri-ciri santun, memperhatikan ejaan yang sesuai dengan pedoman, mempergunakan kata-kata yang sudah dibakukan, dan efektif. Tanda baca dalam sebuah kalimat pun, perlu diperhatikan penggunaannya agar tidak mengandung arti ganda (ambigu). Kemudian ragam bahasa memiliki kebalikan dari ciri-ciri ragam tulisan, salah satunya adalah kalimat yang disampaikan pendek-pendek. Jadi kalimat sering terputus-putus dan tidak lengkap karena seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya. Ciri lainnya adalah disampaikan secara langsung, tidak terikat ejaan yang telah disempurnakan, dan tidak efektif. Perbedaannya yang sangat jelas diantara keduanya yaitu pada media penyampaian dan kelengkapan strukturnya.

Dari ciri-ciri yang disebutkan di atas, setiap ragam memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan media tulis, ragam tulisan bisa menjadi bukti otentik karena, biasanya, sumber atau referensi penulis dicantumkan sehingga pembaca bisa merujuk langsung pada sumbernya. Selain itu, tulisan dapat disajikan dengan lebih matang dan “bersih”. Bersih yang dimaksudkan adalah tulisan terhindar dari kata-kata selipan tidak penting—yang biasa terjadi pada ragam lisan—seperti contohnya kata “eehh”. Lalu tulisan akan lebih sulit dimanipulasi.

Selanjutnya kelebihan dari ragam lisan adalah berlangsung cepat dan berlangsung tanpa alat bantu. Dengan lisan pula, kesalahan yang telah diucapkan bisa langsung diperbaiki baik oleh si pembicara atau si pendengar. Ragam lisan lebih ekspresif, oleh karena itu perbincangan dapat dilakukan dengan gestur tubuh atau mimik muka untuk lebih meyakinkan perkataan yang dimaksudkan.

Dalam penulisan, biasanya terdapat beberapa kesalahan, baik itu penggunaan kata ataupun ejaan yang tidak baku. Kesalahan dalam memberikan informasi juga menjadi salah satu kelemahan ragam tulisan, dikarenakan tulisan tidak dapat langsung diperbaiki. Ragam tulisan memerlukan media dalam penyampaiannya, seperti kertas, alat tulis, atau alat ketik. Kelemahan lainnya adalah tulisan berlangsung lambat dan tidak dapat menggunakan bahasa tubuh seperti ragam lisan.

Selain ragam tulisan, ragam lisan memiliki kelemahannya tersendiri. Kata-kata selipan tidak penting menjadi salah satu kekurangannya. Dasar hukumnya pun lemah karena bahasa lisan dilakukan secara instan dan tidak didasari pemikiran kata yang benar, oleh karena itu ragam lisan tidak dapat menjadi bukti otentik.

Kesimpulannya, Ragam adalah tingkah, laku, atau ulah. Ragam tulisan memiliki ciri-ciri santun, memperhatikan ejaan yang sesuai dengan pedoman, mempergunakan kata-kata yang sudah dibakukan, dan efektif. Ragam lisan disampaikan secara langsung, tidak terikat ejaan yang telah disempurnakan, dan tidak efektif.

Referensi :
http://kbbi.web.id
http://azul-jellyfish.blogspot.com/2012/04/ragam-bahasa-lisan-dan-bahasa-tulis.html
https://id-id.facebook.com/menata.akhlaq/posts/510239019047614

Tidak ada komentar:

Posting Komentar