Jumat, 10 Oktober 2014

Diksi (Pemilihan Kata)

Diksi merupakan pemilihan suatu kata yang tepat dan selaras. Terdapat beberapa fungsi diksi, di antaranya adalah untuk memberikan pengertian secara benar dan tidak salah paham kepada pendengar atau pembaca, mencapai target komunikasi yang efektif, dan mengisyaratkan gagasan/ide yang diekspresikan secara lisan. Dalam sebuah kalimat, diksi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Penggunaan diksi yang tidak tepat akan mengakibatkan kesalahpahaman. Diksi terdiri dari beberapa bagian elemen, yaitu fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans. Jika dilihat dari segi keterhubungan maknanya, diksi terdiri dari sinonim, antonim, polisemi, hiponim, hipernim, homonim, homofon, dan homograf.
Berikut merupakan keterangan dari bagian-bagian diksi :
1.      Fonem adalah suatu satuan terkecil dalam linguistik yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Bunyi merupakan bentuk dari fonem. Dalam bahasa Indonesia, bunyi [k] dan [g] merupakan dua bunyi dan arti yang berbeda, contoh : “cagar” dan “cakar”. Namun, dalam bahasa Korea, bunyi [k] dan [g] berada dalam satu alphabet Korea. Kemudian dalam bahasa Arab, hanya terdapat fonem [k].
2.      Silabel atau suku kata unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau urutan fonem. Misal, Bahasa terdiri dari 3 suku kata yaitu ba-ha-sa.
3.      Konjungsi bisa disebut juga dengan kata sambung. Konjungsi merupakan suatu kata yang menggabungkan kata-kata atau kalimat-kalimat. Kata-kata yang termasuk ke dalam konjungsi : dan, atau, tetapi, supaya, walaupun, seperti, oleh karena, sehingga, bahwa, ketika, seandainya. Contoh penggunaannya dalam kalimat : Rani anak yang rajin, sedangkan kakaknya pemalas.
4.      Hubungan
5.      Kata benda atau nomina adalah kelas kata yang menyatakan semua benda, nama seseorang, tempat, dan segala yang dibendakan. Kata benda dibagi menjadi dua, yaitu benda yang konkret dan abstrak. Kata benda konkret untuk benda yang dapat dirasakan oleh panca indra manusia, sedangkan kata benda abstrak untuk benda yang hanya bisa dipikirkan atau semu. Contoh : pe + tinju = petinju. Kata tersebut menunjukkan kata kerja yang diberi imbuhan berubah menjadi kata benda orang. Ada pula yang disebut Nomina Majemuk, contohnya kaca + mata = kacamata, kaca dan mata memiliki arti yang berbeda tetapi ketika digabung membentuk kata benda yang memiliki arti baru.
6.      Kata kerja atau verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, atau pengalaman. Kata kerja dalam suatu kalimat biasanya menjadi predikat. Kata kerja dibagi menjadi dua, kata kerja transitif dan kata kerja intransitif. Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan pelengkap, seperti : membuka (pintu). Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan pelengkap, seperti lari.
7.      Infleksi adalah perubahan bentuk kata yang menunjukkan berbagai hubungan gramatikal, seperti deklinasi nomina, pronomina, adjektiva, dan konjugasi verba.
8.      Uterans  
Diksi jika dilihat dari segi keterhubungan maknanya :
1.      Kata yang berbeda tetapi memiliki makna yang serupa disebut Sinonim. COntoh katanya adalah senang x bahagia, sedih x duka, dan lain-lain.
a.       Kakak senang  karena rapornya mendapat nilai tinggi.
b.      Santi bahagia mendapat bunga dari Ayahnya.
2.      Antonim adalah kebalikan kata. Misalnya jahat x baik, malas x rajin, kotor x bersih, dan masih banyak lagi.
a.       Baju kotor itu dicuci oleh Susi.
b.      Celana yang ia gunakan sangat bersih.
3.      Polisemi adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu. Misalnya adalah hak, beruang, mata, darah.
a.       Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk hidup.
Keterangan : Hak yang dimaksudkan adalah kewenangan atau kepunyaan.
b.      Hak sepatu wanita itu tajam sekali.
Keterangan : Hak yang dimaksud merupakan telapak sepatu pada bagian tumit.
4.      Hiponim disebut juga kata
5.      Hipernim disebut juga kata
6.      Kata yang memiliki makna yang berbeda, tetapi lafal dan ejaannya sama disebut Homonim. Misalnya adalah bulan, genting, bagi, rapat.
a.       Keadaan yang dihadapi sangat genting.
Keterangan : Keadaan yang sangat gawat.
b.      Genting retak itu perlu diperbaiki.
Keterangan : Atap.
7.      Homofon yaitu kata yang berbunyi sama tetapi memiliki ejaan yang berbeda. Contoh : bang x bank, rock x rok, masa x massa.
a.       Bang Randi sedang menyiapkan baju.
Keterangan : Nama tambahan seseorang.
b.      Rani menabung di Bank Mandira.
Keterangan : Tempat untuk menyimpan uang. 
8.      Homograf adalah suatu kata yang bunyi dan ejaannya berbeda. Contoh mental, apel, teras, keset, tahu.
a.       Kakak sedang makan tahu.
Keterangan : Jenis makanan.
b.      Ia tahu bahwa ada yang tidak beres.
Keterangan : Mengerti atau mengenali.

Referensi:
http://riska-krisma.blogspot.com/2013/04/contoh-kata-polisemi-homofon-homograf.html
http://id.wiktionary.org
http://id.wikipedia.org
http://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/

http://irshansocialcommunity.blogspot.com/2012/11/contoh-sinonim-antonim-homonim-homofon.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar