Diksi
merupakan pemilihan suatu kata yang tepat dan selaras. Terdapat beberapa fungsi
diksi, di antaranya adalah untuk memberikan pengertian secara benar dan tidak
salah paham kepada pendengar atau pembaca, mencapai target komunikasi yang
efektif, dan mengisyaratkan gagasan/ide yang diekspresikan secara lisan. Dalam
sebuah kalimat, diksi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Penggunaan
diksi yang tidak tepat akan mengakibatkan kesalahpahaman. Diksi terdiri dari
beberapa bagian elemen, yaitu fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda,
kata kerja, infleksi, dan uterans. Jika dilihat dari segi keterhubungan
maknanya, diksi terdiri dari sinonim, antonim, polisemi, hiponim, hipernim, homonim,
homofon, dan homograf.
Berikut
merupakan keterangan dari bagian-bagian diksi :
1. Fonem
adalah suatu satuan terkecil dalam linguistik yang masih bisa menunjukkan
perbedaan makna. Bunyi merupakan bentuk dari fonem. Dalam bahasa Indonesia,
bunyi [k] dan [g] merupakan dua bunyi dan arti yang berbeda, contoh : “cagar”
dan “cakar”. Namun, dalam bahasa Korea, bunyi [k] dan [g] berada dalam satu
alphabet Korea. Kemudian dalam bahasa Arab, hanya terdapat fonem [k].
2. Silabel atau
suku kata unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau
urutan fonem. Misal, Bahasa terdiri dari 3 suku kata yaitu ba-ha-sa.
3. Konjungsi bisa
disebut juga dengan kata sambung. Konjungsi merupakan suatu kata yang
menggabungkan kata-kata atau kalimat-kalimat. Kata-kata yang termasuk ke dalam
konjungsi : dan, atau, tetapi, supaya, walaupun, seperti, oleh karena,
sehingga, bahwa, ketika, seandainya. Contoh penggunaannya dalam kalimat : Rani
anak yang rajin, sedangkan kakaknya pemalas.
4. Hubungan
5. Kata benda atau
nomina adalah kelas kata yang menyatakan semua benda, nama seseorang, tempat,
dan segala yang dibendakan. Kata benda dibagi menjadi dua, yaitu benda yang
konkret dan abstrak. Kata benda konkret untuk benda yang dapat dirasakan oleh
panca indra manusia, sedangkan kata benda abstrak untuk benda yang hanya bisa
dipikirkan atau semu. Contoh : pe + tinju = petinju. Kata tersebut menunjukkan
kata kerja yang diberi imbuhan berubah menjadi kata benda orang. Ada pula yang
disebut Nomina Majemuk, contohnya kaca + mata = kacamata, kaca dan mata memiliki
arti yang berbeda tetapi ketika digabung membentuk kata benda yang memiliki
arti baru.
6. Kata kerja atau
verba adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, atau
pengalaman. Kata kerja dalam suatu kalimat biasanya menjadi predikat. Kata
kerja dibagi menjadi dua, kata kerja transitif dan kata kerja intransitif. Kata
kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan pelengkap, seperti : membuka
(pintu). Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan
pelengkap, seperti lari.
7. Infleksi adalah
perubahan bentuk kata yang menunjukkan berbagai hubungan gramatikal, seperti
deklinasi nomina, pronomina, adjektiva, dan konjugasi verba.
8. Uterans
Diksi
jika dilihat dari segi keterhubungan maknanya :
1.
Kata yang berbeda tetapi memiliki
makna yang serupa disebut Sinonim. COntoh
katanya adalah senang x bahagia, sedih x duka, dan lain-lain.
a. Kakak
senang karena rapornya mendapat
nilai tinggi.
b. Santi
bahagia mendapat bunga dari Ayahnya.
2.
Antonim
adalah
kebalikan kata. Misalnya jahat x baik, malas x rajin, kotor x bersih, dan masih
banyak lagi.
a.
Baju kotor itu dicuci oleh Susi.
b.
Celana yang ia gunakan sangat bersih.
3.
Polisemi
adalah
kata yang memiliki makna lebih dari satu. Misalnya adalah hak, beruang, mata,
darah.
a. Setiap
manusia memiliki hak yang sama untuk hidup.
Keterangan : Hak yang dimaksudkan
adalah kewenangan atau kepunyaan.
b. Hak
sepatu wanita itu tajam sekali.
Keterangan : Hak yang
dimaksud merupakan telapak sepatu pada bagian tumit.
4.
Hiponim
disebut
juga kata
5.
Hipernim
disebut juga kata
6.
Kata yang memiliki makna yang
berbeda, tetapi lafal dan ejaannya sama disebut Homonim. Misalnya adalah bulan, genting, bagi, rapat.
a. Keadaan
yang dihadapi sangat genting.
Keterangan : Keadaan
yang sangat gawat.
b. Genting
retak itu perlu diperbaiki.
Keterangan : Atap.
7.
Homofon
yaitu
kata yang berbunyi sama tetapi memiliki ejaan yang berbeda. Contoh : bang x
bank, rock x rok, masa x massa.
a. Bang
Randi sedang menyiapkan baju.
Keterangan : Nama
tambahan seseorang.
b. Rani
menabung di Bank Mandira.
Keterangan : Tempat
untuk menyimpan uang.
8.
Homograf
adalah
suatu kata yang bunyi dan ejaannya berbeda. Contoh mental, apel, teras, keset,
tahu.
a. Kakak
sedang makan tahu.
Keterangan : Jenis
makanan.
b. Ia
tahu bahwa ada yang tidak beres.
Keterangan : Mengerti
atau mengenali.
Referensi:
http://riska-krisma.blogspot.com/2013/04/contoh-kata-polisemi-homofon-homograf.html
http://id.wiktionary.org
http://id.wikipedia.org
http://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/
http://irshansocialcommunity.blogspot.com/2012/11/contoh-sinonim-antonim-homonim-homofon.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar