Senin, 04 November 2013

Konflik dan Motivasi

A. Pengertian Konflik 
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. 

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus dimasyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.

B. Jenis-jenis konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada empat jenis konflik yaitu:
  1. Konflik intrapersona, adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
  2. Konflik Interpersonal, adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. 
  3. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok, Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. 
  4. Konflik interorganisasi, Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan dengan tugas-tugas dan pekerjaan. 
C. Sumber-sumber Konflik
  1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
  2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda, Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik. 
  3. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok, Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu,dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. 
  4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik social. 
D. Pengertian Motivasi 
Motivasi berasal dari kata move yang artinya "bergerak". Salah satu unsur dari motivasi itu sendiri adalah motif atau alasan atau bisa juga disebut bisa jadi merupakan sesuatu yang memotivasi. Motivasi sendiri bisa dikelompokkan menjadi motivasi internal dan motivasi eksternal. Bila motivasi eksternal merupakan motivasi yang berasal dari luar diri, maka motivasi internal adalah motivasi yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Motivasi eksternal biasanya bersifat sementara. Lain halnya dengan motivasi internal yang bersifat lebih kekal. 

· Pengertian motivasi menurut beberapa ahli:

- ANTON IRIANTO
Motivasi adalah sesuatu yang menggerakan atau mendorong seseorang atau kelompok orang, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

- ALAN LOY MCGINNIS
Kemauan yang tinggi untuk mengerahkan upaya menuju tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual.

- WEINER
Motivasi merupakan kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

- UNO
Motivasi merupakan sebuah dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat untuk melakukan kegiatan, dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan atas diri, lingkungan yang baik, serta kegiatan yang menarik.

E. Teori-teori Motivasi 
- Teori Hierarki Kebutuhan Maslow 
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya. 

· Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
  1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar 
  2.  Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup 
  3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai 
  4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain 
  5.  Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu 
- Teori Keadilan 
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007). 

- Teori X dan Y 
Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007). 

- Teori dua Faktor Herzberg 
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007). 

· Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi : 
  1. Upah 
  2. Kondisi kerja 
  3. Keamanan kerja 
  4. Status 
  5. Prosedur perusahaan
  6. Mutu penyeliaan 
  7. Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan 
- Teori Kebutuhan McClelland 
Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya.

Contoh Kasus :
TEMPO.CO Jakarta--Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Hermawan, menyatakan dari hasil operasi mayoritas pelaku premanisme dilakoni oleh remaja. Menurut dia, rata-rata usia mereka berada di rentang 15 sampai 20 tahun. 

"Mereka juga kebanyakan putus sekolah," ucap Hermawan di Polres Jakarta Selatan, Ahad, 7 April 2013. Namun ada juga pelaku premanisme yang berusia di atas 25 tahun. Kasat Reskrim menyatakan berdasarkan pada hasil razia yang dilakukan Polres Jakarta Selatan pada November tahun lalu, sebanyak 45 pelaku berhasil dijaring. 

Mereka yang terjaring terlibat tindak pidana beragam, seperti pencopetan, pemerasan, penganiayaan atau pengeroyokan terhadap seseorang, serta kepemilikan senjata tajam atau narkotika. Polisi menjaring pelaku di tempat-tempat keramaian seperti terminal dan pasar. "Terakhir kami razia di pasar Blok-M," kata Hermawan. 

Lebih lanjut, Hermawan tidak tahu secara pasti berapa jumlah pelaku premanisme yang dibawa sampai ke meja hijau. Namun penyidik tidak melakukan penahanan terhadap pelaku yang berada di bawah umur. Pihaknya, kata dia, telah bekerja sama dengan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk melakukan pembinaan. "Kalau tidak ada indikasi unsur pidana dilakukan pembinaan saja terhadap mereka," sambung Hermawan. 

Dari hasil pemeriksaan polisi usai merazia pada November lalu, para pelaku premanisme umumnya melakukan tindak pidana karena didorong faktor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Mereka pun biasanya tergabung dalam kelompok kecil dan tidak memiliki atasan alias bos. "Wilayah kerjanya pun tersebar dan tidak sama antarsatu kelompok dengan kelompok lain," ucap Hermawan. 

Kasat Reskrim menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan kembali operasi terhadap premanisme. Operasi ini dilakukan untuk meredam aksi kejahatan di wilayah hukum Jakarta Selatan. 


Ulasan :
Hal ini tentunya sangat bagus dilakukan mengingat banyaknya tingkat kriminalitas di Indonesia, terutama Jakarta. Premanisme ini sendiri dikarenakan oleh sedikitnya lapangan pekerjaan dan rendahnya tingkat pendidikan perorangnya. Tak jarang "preman" tersebut melakukan kejahatan lainnya dengan menculik anak-anak kecil untuk disuruh mengamen. Preman pun ada yang termasuk preman "berdasi". Menurut saya, preman berdasi pun perlu dijaring dikarenakan kerugian yang diakibatkan ,mungkin, lebih besar daripada preman pasar. 

Namun, penjaringan ini harus dilakukan secara berkala agar benar-benar hilang, atau paling tidak berkurang, premanisme di sekitar kita. Cukup sudahlah negara kita ini kian terpuruk. Mari kita bangkitkan kedamaian dan kesejahteraan di tanah air tercinta ini


SUMBER : 
http://rdnrizki.blogspot.com/2012/11/konflik-dan-motivasi.html
http://www.tempo.co/read/news/2013/04/08/064471795/Pelaku-Premanisme-Kebanyakan-Pemuda-Tanggung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar