Selasa, 23 Desember 2014

KUTIPAN, DAFTAR PUSTAKA, DAN CATATAN KAKI

Kutipan berasal dari kata kutip yang berarti memungut benda kecil-kecil satu demi satu, sehingga kutipan adalah pengambilan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk memperkokoh argumen tulisan sendiri. Sumber kutipan dapat berasal dari mana saja, baik majalah, koran, ataupun internet. Adapula prinsip-prinsip dalam kutipan salah satunya penulis tidak boleh memperbaiki kesalahan dalam teks, meskipun sumber menulis dengan ejaan yang salah. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan untuk memperbaikinya. Prinsip lainnya yaitu penulis tidak mengadakan perubahan. Kutipan tidak boleh dihilangkan beberapa bagiannya kecuali tidak menghilangkan makna kutipan sumber. Hal tersebut dilakukan dengan cara :
a.       Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
b.      Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan).
Kutipan terbagi atas dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil sama persis dari sumbernya. Penulis yang mengutip langsung tidak diperbolehkan mengubah apapun dari kalimat sumber yang diambil. Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang diambil intinya, dengan kata lain penulis membaca tulisan sumber dan meringkas intisarinya.
Dibawah ini teknik-teknik dalam mengutip, yaitu :
a.       Kutipan Langsung (yang tidak lebih dari empat baris)
·         Kutipan diintegrasikan dengan teks
·         Jarak antar baris kutipan dua spasi
·         Kutipan diapit dengan tanda kutip

·         Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
b.      Kutipan Langsung (yang lebih dari empat baris)
·         Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
·         Jarak antar kutipan satu spasi
·         Kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
·         Kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
·         Di belakang kutipan diberi sumber kutipan (seperti pada 1)
c.       Kutipan Tidak Langsung
·         Kutipan diintegrasikan dengan teks
·         Jarak antar baris kutipan spasi rangkap
·         Kutipan tidak diapit tanda kutip
·         Sesudah selesai diberi sumber kutipan.
Daftar Pustaka adalah penyusunan karangan yang didasari oleh daftar buku atau sumber acuan lain. Unsur-unsur pada daftar pustaka hampir sama dengan catatan kaki, tetapi perbedaannya adalah daftar pustaka tidak menyertakan nomor halaman. Catatan kaki memiliki nomor halaman. Unsur-unsurnya yaitu buku sebagai bahan referensi, rujukan dari internet berupa artikel, dan rujukan dari internet berupa e-mail pribadi.
Cara menulis daftar pustaka buku sebagai bahan referensi :
a.       Nama pengarang, diurutkan berdasarkan huruf abjad (alfabetis). Jika nama pengarang lebih dari dua penggal nama terakhir didahulukan atau dibalik.
b.      Tahun terbit buku, didahulukan tahun yang lebih awal jika buku dikarang oleh penulis yang sama.
c.       Judul buku, dimiringkan tulisannya atau digaris bawahi.
d.      Data publikasi, penerbit, dan tempat terbit.
e.       DAFTAR PUSTAKA ditulis dengan huruf kapital semua dan menempati posisi paling atas pada halaman yang terpisah.
CONTOH : Wahyu, Tri. 2006. BAHASA INDONESIA. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Cara menulis daftar pustaka rujukan dari internet berupa artikel :
a.       Nama penulis di tulis seperti rujukan dari bahan cetak
b.      Diikuti oleh tahun
c.       Judul karya (dicetak miring) dengan diberikan keterangan dalam kurung (Online)
d.      Volume dan nomor
e.       Diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
CONTOH : Defita. 2014. KUTIPAN, DAFTAR PUSTAKA, DAN CATATAN KAKI, (Online), (http://defitaaa.blogspot.com, diakses 23 Desember 2014).
Cara menulis daftar pustaka rujukan internet berupa e-mail pribadi :
a.       Nama pengirim (jika ada) disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim)
b.      Diikuti oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring)
c.       Nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
CONTOH : Defita, A. (defita.a@apaaja.boleh). 23 Desember 2014. KUTIPAN, DAFTAR PUSTAKA, DAN CATATAN KAKI. Email kepada Rina (rinaa@apakek.gitu).
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Biasanya, catatan kaki digunakan untuk memberikan komentar,  keterangan tambahan, atau menyertakan sumber dari kutipan. Penulisan catatan kaki yang benar sebagai berikut :
a.       Setiap kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung harus diberi nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik setengah spasi di atas garis ketikan teks naskah.
b.      Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit, judul buku, nama penerbit, kota, dan halamannya. Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki. Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir dari pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis "et all" (artinya dengan orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan "dkk." (dan kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia.
c.       Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan ibid, op. cit., dan loc. cit.
·         Ibid merupakan singkatan dari ibidem yang artinya dalam halaman yang sama. Ibid digunakan dalam catatan kaki apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dan belum disela oleh sumber lain.
·         Op.cit. merupakan singkatan dari opera citato yang artinya dalam keterangan yang telah disebut. Op.cit digunakan dalam catatan kaki untuk menunjuk kepada sumber yang sudah disebut sebelumnya secara lengkap, tetapi telah disela dengan sumber lain dan halamannya berbeda.
·         Loc.cit. merupakan singkatan dari loco citato yang artinya pada tempat yang sama telah disebut. Loc.cit. digunakan dalam catatan kaki apabila hendak menunjukkan kepada halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut terakhir, tetapi telah disela oleh sumber lain.
d.      Penggunaan ibid tidak perlu menuliskan nama pengarangnya karena penggunaan ibid tersebut hanya dilakukan ketika sumber yang telah dikutip belum disela dengan sumber lainnya. Sebaliknya, penggunaan op.cit. dan loc.cit. tetap harus menuliskan nama pengarangnya yang diikuti dengan tulisan op.cit. atau loc.cit.

Referensi :
http://ycgroup.blogspot.com/2014/01/catatan-kaki-footnote-dalam-karya-ilmiah.html#axzz3MjMLq4xh
http://id.wikipedia.org
http://astutimulefa.blogspot.com/2010/05/daftar-pustaka.html
http://mickeybal.wordpress.com/tag/prinsip-mengutip/

http://kbbi.web.id

Membuat Outline

Menurut bahasa, Outline adalah kerangka, regangan, atau garis besar. Jadi, Outline bisa dikatakan sebagai rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan disusun secara sistematis. Manfaat outline salah satunya adalah untuk menyusun karangan secara teratur. Manfaat lainnya yaitu memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda; serta menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.

Dalam penulisan kerangka karangan (outline), diperlukan beberapa syarat untuk menjadi outline yang baik. Tiap unit dalam suatu outline hanya mengandung satu gagasan. Jika terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci. Outline harus menggunakan simbol yang konsisten. Pokok-pokok dalam kerangka karangan disusun secara logis, sehingga rangkaian ide tergambar dengan jelas.

Berikut adalah ;angkah-langkah membuat outline :
a.       Menentukan tema dan judul
Judul menjelaskan penjelasan awal dari isi karangan, sedangkan tema lebih luas cakupannya.
b.      Mengumpulkan bahan
Dalam penulisan kerangka karangan, diperlukan bahan-bahan yang menunjang untuk penulisan. Bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan, setiap penulis memiliki cara masing-masing sesuai juga tujuan tulisannya.
c.       Menyeleksi bahan
Bahan-bahan dipilih sesuai dengan pembahasan agar tidak terlalu bias dan abstrak.

Referensi :
https://www.academia.edu/4217294/BAB_I_3
https://aditpato7.wordpress.com/2010/12/07/outline/