Nama :
DEFITA ARYANI
Kelas :
2KA01
NPM :
11112802
TOU 3 : Pengambilan Keputusan Dalam
Organisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
keputusan adalah segala putusan yang telah ditetapkan. Sedangkan pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan secara sistematis terhadap suatu masalah,
pengumpulan fakta, dan penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi. Menurut
George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan
yaitu :
1.
Intuisi
Pengambilan
keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh.
2.
Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan
untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki
banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi,
peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3.
Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid
dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4.
Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya.
5.
Logika
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional
terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan
Jenis
Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi
harus dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi
mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Dalam mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.
Pengambilan
keputusan berdasarkan 2 metode, yaitu tradisional, dan modern. Sedangkan,
pengambilan keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin, dan tidak rutin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan yaitu :
1.
Internal Organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan
peralatan, teknologi dsb
2. Eksternal Organisasi
seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum,dsb.
3. Ketersediaan informasi
yang diperlukan
4. Kepribadian dan
kecapakan pengambil keputusan,
Implikasi manajerial :
1. Gaya
pengambilan keputusan
2. Gaya
Direktif (Pengarahan)
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan ambiguitas/ketidakjelasan yang rendah dan cara berpikirnya yang rasional
3. Gaya
Analitis
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi terhadap ambiguitas/ketidakjelasan dan cara berpikirnya rasional
4. Gaya
Konseptual
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang tinggi untuk ambiquitas /ketidakjelasan dan cara berpikir intuitif yang tinggi juga
5. Gaya
Perilaku
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
Suatu gaya pengambilan keputusan dengan toleransi yang rendah untuk ambiquitas/ketidakjelasan dengan cara berpikir intuitif yang tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Anzizhan, Syafaruddin. 2004.
Sistem Pengambilan Keputusan Pendidikan. Jakarta : Grasindo.
Idviosa, "Dasar
Pengambilan Keputusan", Cari Tahu, diakses dari http://idviosafrisca.blogspot.com/2013/04/dasar-pengambilan-keputusan.html,
pada tanggal 14 Mei 2014 pukul 22.37.
Samuel,
"Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi", Idegue, diakses dari http://samuel-idegue.blogspot.com/2013/04/definisi-dan-dasar-pengambilan.html,
pada tanggal 14 Mei 2014 pukul 22.37.
“Kamus Besar
Bahasa Indonesia”, diakses dari http://kbbi.web.id/, pada tanggal 14 Mei 2014
pukul 22.33.