Sabtu, 15 Maret 2014

Peran Komunikasi Dalam Organisasi

Seluruh aspek kehidupan setiap manusia dipengaruhi oleh komunikasi dengan manusia satu dengan manusia lainnya. Hakikat itu tidak akan bias terlepas dari kehidupan dari zaman dahulu hingga era modern ini. Komunikasi tidak hanya terbatas manusia, tetapi hewan dan tumbuhan pun menyampaikan komunikasi ke sesama makhluk hidup. Contoh-contoh dalam berkomunikasi adalah berbincang, menyampaikan pesan, atau bahkan hanya memberikan isyarat.

Definisi dari komunikasi itu sendiri merupakan transmisi/penyampain pesan dari suatu sumber kepada penerima.  Terdapat komponen-komponen dalam komunikasi, di antaranya : 1.) pengirim pesan; 2.) pesan; 3.) saluran; 4.) penerima pesan; dan 5.) balikan. Pengirim pesan mengirimkan pesan yang berisi informasi yang ada dipikiran si pengirim atau bahkan pesan dari sumber lain. Oleh karena itu sebelum mengirim pesan, pengirim perlu menuliskan isi yang akan dikirimnya. Pesan adalah informasi yang dituliskan atau disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Melalui saluran, pesan yang dikirim oleh pengirim dapat tersampaikan oleh penerima. Saluran dapat berupa media-media perantara yang ada. Penerima pesan akan menerima pesan yang disampaikan oleh pengirim, dan setelah itu tergantung kepada penerima jika ingin memberikan balikan atau respons kepada sumber pengirim.

Proses komunikasi dilakukan bahkan sebelum masa pra-sejarah. Sebelum ditemukannya tulisan, manusia berkomunikasi melalui lisan. Barulah setelah ditemukannya tulisan, manusia melakukan komunikasi dengan tulisan dan surat-surat. Perkembangan tulisan itu pun tidak serta merta berkembang pesat. Tulisan pertama pada 5000 tahun yang lalu dikembangkan secara bebas di Mesir kuno. Adapun zaman dahulu manusia berkomunikasi dengan sandi-sandi, seperti sandi morse, dan menggunakan perantara hewan. Untuk zaman modern ini, manusia berkomunikasi dapat menggunakan perantara/media yang lebih canggih, seperti radio, telepon seluler, dan internet.

Membuat tulisan dibutuhkan kemampuan dasar memahami tulisan. Sebelum menulis, kita harus dapat memahami huruf-huruf dan bagaimana merangkai kata agar tulisan dapat tersampaikan dengan baik. Sering kali terjadi kesalahpahaman dalam membaca tulisan, salah satu faktornya adalah penggunaan kata atau tanda baca yang tidak tepat. Dari sinilah terjadi miskomunikasi oleh si penerima. Penerima tidak dapat mengambil maksud dari pengirim tulisan/surat.

Dengan komunikasi, manusia membentuk kumpulan manusia lainnya sehingga membentuk suatu organisasi. Sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik jika anggota-anggotanya saling mendukung satu sama lain. Pada tahun 1981, seorang tokoh bernama Kohler menyatakan bahwa dalam organisasi komunikator dan pemimpin organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi kepada anggota organisasi. Menurut buku Kepemimpinan Dalam Organisasi (1998:2), kepemimpinan merupakan perilaku dari aktivitas-aktivitas suatu kelompok yang dipimpin oleh seorang individu untuk suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal). Sehingga pemimpin organisasi yang baik adalah pemimpin yang mampu mengepalai organisasi dengan memahami karakter para anggotanya dengan baik. Dengan begitu komunikasi dapat berjalan dengan efektif tanpa terjadi kesalahpahaman atau miskomunikasi.

Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktivitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi, dan efektivitas dari sumber daya yang ada.[1] Untuk mengimplikasikan organisasi manajerial dibutuhkan keteramalan dan kontrol, peranan lingkungan, kesederhanaan dan kerumitan. Dengan keteramalan dan kontrol yang baik, dari pihak pemimpin maupun anggotanya akan terjalin hubungan yang harmonis sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai. Selain keteraturan di dalam organisasi, peranan lingkungan juga merupakan factor yang utama. Tujuan dari organisasi adalah untuk mengimplementasikan yang sudah dikerjakan ke dunia luar. Respons dari luarlah yang menjadi nilai keberhasilan suatu organisasi. Sama seperti halnya kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, begitu juga dengan kerumitan adalah kesederhaan yang tertunda. Suatu organisasi akan semakin bagus jika pekerjaan yang dikerjakan semakin detail. Hal ini berarti pekerjaannya semakin kompleks. Oleh karena itu, untuk menyederhanakan kekompleksitasan pekerjaan yaitu dengan kerjasama yang baik dengan sesama anggota atau pimpinan dengan anggota. Dengan begitu pekerjaan akan terasa ringan dan mudah.


DAFTAR PUSTAKA
Baran, Stanley J. 2012. Pengantar Komunikasi Massa Melek Media dan Budaya (Jilid Kesatu Edisi Kelima), Terjemahan S Rouli Manalu. Jakarta : Erlangga. 

LittleJohn, Stephen W. dan Karen A. FossAll. 2012. Teori Komunikasi (Edisi Kesembilan), Terjemahan Mohammad Yusuf Hamdan. Jakarta : Salemba Humanika. 

Muhammad, Dr. Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Pace, R. Wayne dan Don F. Faules. 2001. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Terjemahan Deddy Maulana M.A , Ph.D. Bandung : Remaja Rosdakarya. 

Yukl, Garl. 1998. Kepemimpinan Dalam Organisasi (edisi ketiga), Terjemahan Yusuf Udaya. Jakarta : Victory Jaya Abadi.





[1]      Heriyanto, “Implikasi Manajerial”, Heri Y, diakses dari http://herisllubers.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial-implikasi.html, pada tanggal 15 Maret 2014 pukul 21.32.